Tips-Tips Melawan Senior; yang baik dan Benar versi Saung @hizba_ma

 Secara istilah, senior itu adalah kata adjektiva atau kata sifat yang melekat pada seseorang yang lebih tua dalam usia dan lebih matang dalam pengalaman. Adapun kemampuan. Nah, itu saya rasa perlu dipertanyakan.” -Hizba M.A

 

Mungkin sebelum memulai, saya perlu kasih disclaimer sedikit. Bahwa tulisan ini hanya sebatas referensi aksi dan bukan panduan karena bisa jadi saya juga ada kesalahan. Oleh karena itu memungkinkan adanya penyempurnaan dari para pembaca sekalian. Tulisan ini saya dedikasikan utnuk teman-teman yang ada didalam organisasi yang kental dg senioritasnya wkwkwk….

Sebelum memaparkan tips tentang bagaimana melawan senior dengan cara yang baik dan benar. Ada hal-hal yang saya kira penting untuk kita pahami Bersama biar gak salah kaprah dalam memandang senior. Sun Tzu pernah mengatakan “kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Dan kau akan memenangkan seribu pertempuran.” Saya piker jika seorang ahli perang tersebut saat ini menjadi junior di organisasi mungkin dia akan berkata “Jika anda mengetahui senior dan diri sendiri, anda tak perlu takut untuk melawan.”Namun saya ini terlalu berlebihan, karena senior bukan musuh.

Secara istilah, senior itu adalah kata adjektiva atau kata sifat yang melekat pada seseorang yang lebih tua dalam usia dan lebih matang dalam pengalaman. Adapun kemampuan. Nah, itu saya rasa perlu dipertanyakan.~

Maka dari itu, yang perlu kita ingat bagi mereka yang punya label sebagai senior memiliki kelebihan dari usia dan pengalaman saja, tentang kemampuan ataupun pengetahuan belum tentu. Tetapi mau bagaimanapun kamu gak boleh sombong apalagi pongah. Selain dari itu senior bukan musuh. Karena pada hakikatnya mereka adalah orang baik yang lebih dahulu dari kita yang mencita-citakan kebaikan baik di organisasi atau apapun itu namun terkadang Tindakan dan keputusannya keliru. Itu sebabnya perlu dilawan. Hehe…

Jadi jika pun perlu dilawan, dilawan dengan cara yang baik dan benar. Berikut adalah tipsnya:

1.      Kenali organisasimu

Maksud disini ialah Ketika kita kalah dari seseorang dari sisi pengalaman maka upaya yang bisa lakukan untuk mengimbangi yaitu dengan meningkatkan pengetahuan. Bukan karena mereka lebih dulu berarti mereka lebih tahu. Salah satu dari Langkah yang bisa digunakan yaitu dengan membaca terkait organisasi tersebut contohnya semisal jika kamu anak pergerakan di organisasi mahasiswa, maka baca Karya Soe Hok Gie atau buku-buku seputar organisasimu. Contoh lain jika kamu di prodi Pendidikan, mulai membaca hal2 terkait Pendidikan sehingga kamu gak gampang di’ganggu’ senior apalagi ditipu dosen.

 

2.      Tingkatkan kemampuanmu dan mulai berkontribusi

Mengintat bahwa perbedaan antara kita dan senior hanya pada usia dan pengalaman, maka lama durasi berorganisasi menentukan tingkat kemampuan. Karena sering kita jumpai hari ini orang yang usianya tua masih kekanak-kanakan. Oleh sebab itu memungkinkan bagi kita juga untuk mengasah keterampilan serta meningkatkan kemampuan sehingga seimbang. Dan dengan hal tersebut kita berkontribusi. Gak Cuma dengan perkataan dalam rapat atau kumpul, tapi juga dengan kerja nyata.

 

Ingat, bahwa organisasi hanyalah benda mati dan kita yang menghidupkan dengan berbagai macam kontribusi. Give, give, and give.

 

3.      Jangan Segan Memberi Kritik

Terlepas dari apapun yang disebut etika, attitude, dan lain-lain yang berkaitan tentang akhlak. Jangan pernah segan untuk mengkritik. Jika memang kamu tahu yang benardan memiliki pendapat yang tak sejalan maka kritiklah dan jangan segan. Kritik yang paling enak ya kritik sambil berkarya. Biar gak ditimpali balik wkwkwk

Mungkin pernah dengar hadits nabi; “Jika kamu melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan, jika tidak bisa maka dengan lisan, dan jika tidak bisa maka dengan hati. Dan itulah serendah-rendahnya iman.”

menarik kesimpulan dari hadits itu dapat saya artikan “jika seniormu melakukan kesalahan maka ubah lah dengan karya, jika tidak bisa maka kritik dengan perkataan, dan jika tidak bisa maka dengan tulisan. Dan ingat jangan segan-segan” karena ini semua kan untuk kebaikan.

Mungkin saya kira hanya ketiga tips tersebut yang mampu dujadikan referensi untuk melawan para senior yang sok paling tau, paling keren, paling mantap. Padahal mereka juga manusia yang bisa saja keliru. Maka dari itu upaya melawan senior berdasarkan tips diatas adalah untuk kebaikan dalam rangka saling menyempurnakan. Dan dengan demikian kita akan terbiasa untuk mandiri dan gak melulu minta didikte kakak senior.

Sekali lagi, dari tulisan ini bukan berarti kita harus anti terhadap senior. Tetapi senior hanya referensi maka perlu juga diajak diskusi. Begitu juga tulisan ini. Jika memang ada salah dan kurang sempurna. Maka silakan dikritik dan ada baiknya tinggalkan saran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips-Tips Membaca Buku ala Saung Hizba

Menutup 2020; Ekspektasi, Resolusi, dan Involusi

Saung ini Akan Ditutup